Kamis, 28 April 2011

Somewhere Over the Rainbow






Malam ini fulan sibuk. Pura-pura sibuk tepatnya. Mengerjakan ini, melakukan itu. Tak dibiarkan waktu bergulir tanpa melakukan apapun. Sangat aktif—atau tepatnya, memaksa diri untuk aktif beregulasi. Tapi sayang, sesibuk-sibuknya otot bergerak, pikiran bekerja, selalu saja ada ruang kosong yang menggumpal. Menjadikannya begitu jelas diantara semua upaya berpura-pura itu.


I’m tryin’ so hard to pretend”, begitu fulan membatin. Ia melepas topengnya sesaat, dan terdiam di pojokan kamar. Terdiam ditemani sepotong lagu, somewhere over the rainbow--lagu yang saking imajinatifnya adalah ketika fulan tak perlu memakai topengnya--mungkin itu benar-bener ‘somewhere over the rainbow’. Dinding, waktu, dan lagu itu hanya segelintir saksi bahwa jujurnya terkalahkan kebohongan. Malam ini, pasti berakhir dengan kepura-puraan.


“Maka aku akan berpura-pura tertidur, pura-pura bermimpi, dan pura-pura malam tadi tidak pernah ada.” Ia menarik selimut, dan tidur. Dengan bola mata yang terdiam kaku. Ia merinding, kepura-puraan ini jauh lebih mengerikan daripada kematian. Tapi ia tetap terpejam.


Kata orang tua dulu, orang yang sabar itu disayang Tuhan, kan?





Tidak ada komentar:

Posting Komentar