Senin, 18 April 2011

Tolong dan Terimakasih





#siang-siang di seputaran Jalan Sudirman, menunggu bapak tambal ban yang cekatan mengganti ban



"Pak, tolong ini ban-nya ditambal. Bocor... "







Nggak tahu deh, kalau kelak nggak ada lagi orang yang mau jadi tukang tambal ban. 
Memang sih, mereka juga mungkin nggak pengen jadi tukang tambal ban. 
Tapi mungkin mereka nggak sadar kalau mereka memang orang-orang tak terduga yang benar-benar dibutuhkan... 
Terimakasih, Pak





Sudah tua dan begitu rapuh, demi keluarga dan eksistensi. 
Setidaknya mereka nggak sekedar minta-minta di pinggir jalan. 
Terimakasih, Pak 




Warga negara yang baik, tak mencurangi peraturan. 
Apa sih, yang istimewa dari mengurus perijinan? 
Nggak ada. 
Tapi hanya orang-orang yang mencintai negaranya yang mau mengurus hal-hal nggak penting kayak gini. 
Walaupun bisa jadi mereka adalah pihak-pihak paling terpinggirkan dalam menikmati hasil pajak dan birokrasi negara ini. 
Terimakasih, Pak.  




Kebaikan seharga 5000 rupiah 





1 komentar:

  1. 5000 rupiah hasil dari menambel ban dengan berkotor-kotor tangan, lalu di lokasi lainnya ada lebih dari 5 milyar rupiah yang dibocorkan dengan tangan-tangan kotor yang terlihat apik.

    BalasHapus