Rabu, 09 Maret 2011

Yes, I love sketching!



Ketika saya berusia kira-kira SD menjelang SMP, mayoritas teman main di seputaran blok tempat saya tinggal adalah laki-laki. Jadilah saya lebih senang menendang bola dan mampir sampai sore bermain Nintendo di rumah sebelah. Meski terkadang saya masih suka bermain lompat karet dengan teman-teman perempuan di lain blok *menerawang masa kecil

Ngomong-ngomong tentang seorang tetangga, saya getol sekali (dulu) meminjam koleksi komik .... (saya benar-benar lupa apa judul komik itu, jadi dari sini saya menyingkatnya menjadi (titik)(titik)(titik)(titik)). Hmm, meski kini saya suka berisik dan merajuk ketika pacar saya membaca mulai membaca komik, well, sejujurnya saya mengoleksi komik—dengan goresan yang cantik tentu, tidak serabutan (di mata saya) seperti yang ada di Sho*en—atau seperti favorit pacar saya (saya pusing melihat gambarnya yang semrawut @.@).

.... adalah salah satu favorit saya. Kecepatan membaca saya tergolong super (sombong), apalagi demi melahap berlembar-lembar gambar dengan balon percakapan. Teman saya sampai bosan kudu bolak-balik membawakan saya .... koleksinya, hingga pada akhirnya dia langsung meminjamkan saya setumpuk .... demi efisiensi. Apa dampaknya gemar membaca komik? Personally, selain saya memang hobi membaca dan ngendon di pojokan kamar dengan setumpuk buku, saya jadi suka menggambar sketsa beberapa tokoh di .... Saya suka gaya figurisasi tokoh si pengarang, tegas, dan tidak mendayu-dayu. 


 sketsa #1 salah satu favorit yang berusaha saya gambar seharian penuh. Dying part : most of all, sketsa niat saya yang pertama :D


sketsa #2 yang ini kayaknya lagi iseng banget ngegambar deh. Dying part : ekspresi muka tokoh yang atas susah banget, mpe pengen muntah.

 sketsa #3 yang ini mah jelas manga apaan, Inuyasha. Dying part : kakaknya Inuyasha, susah banget bikin matanya T_______T

Saya memang sangat suka bikin sketsa, yeah. It was. Tapi ketika sudah menjelang dewasa, saya jadi berpikir, apalah arti sebuah hobi? Karena terkadang tidak ada tempat yang pantas, waktu yang tepat, untuk kembali mengakrabinya. Tanggung jawab sebagai orang (menjelang) dewasa, membuat saya ingin kabur dan tenggelam ke bumi dalam-dalam. Dengan tumpukan buku gambar A3, krayon, spidol, komik-komik, chicklit, dan laptop.  

I need my privacy, doin sumtin I like right on my way :( 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar