Selasa, 15 Maret 2011

Junkfood-Facebook via Global Warming : Gumo *thinking*


Kalian pasti tak tahu, deh. Ketika senja menjelang, penghuni peternakan Holihololobel justru mulai menampakkan pantat mereka yang lucu diantara tumpukan jerami. Sejak ada program internet masuk peternakan, well, boleh dong keluarga sapi dan ayam—penghuni utama Holihololobel—menikmati layanan surfing riang di peternakan, sekedar menghilangkan kecemasan mereka dalam menghadapi kenyataan bahwa nasib mereka sekedar teronggok di atas selapis sandwich atau makanan junkfood.
Dari kesemua populasi Holihololobel, ada dua ekor makhluk yang hobi ngendon di depan komputer ber-OS Windows7. Ciwi dan Gumo.
“Petok-petok-aku pusiiingggg-petok-petok!!” Ciwi si anak ayam mulai berulah. Ia sibuk mengibas-kibaskan sayapnya yang belum ditumbuhi bulu sempurna itu ke segala penjuru.
“Uhuk-uhuk. Moooooo… Ciwiii. Kamu menebarkan debu kemana-mana! Moooo…” Gumo agak sebal dengan Ciwi yang nakal.
Ciwi si anak ayam memberengut. Ia menendang-nendang remahan bekatul. Sementara itu, Gumo kembali terlarut dalam aktivitasnya berselancar di Facebook. Tak seperti kaum sapi yang lain dengan akun Twitter, Gumo masih setia pada Facebook. Toh Gumo bukanlah sapi dengan totol hitam tercantik hingga takut akun Facebooknya di hack. Tak perlulah ia menjadi trending topic.
“Ihh, Gumo kok nggak punya Twitter sih?? Kan dari Twitter kamu bisa eksis…Moooo…” demikian sindir Gurara, anak sapi bangsawan (yang tetap saja, namanya sapi mau bangsawan kayak apa juga bakal berhenti di antara irisan lettuce dan tomat, plus mayones, kan? :p). And, so what? Exist isn’t great thing that I always wanna deal with (Gumo, 2011). Hehehe…
Oke. Kembali ke Ciwi. Ciwi sebenarnya sebal setengah mati pada Gumo. Gumo ini, kalau sudah keranjingan Facebook bisa benar-benar parah. Tidur larut, bangun telat, bahkan untuk sarapan rumput tersegar di sudut savanna bagian timur. Akibatnya, huh, Ciwi yang diuber-uber Pak Tua Jim, si pemilik Holihololobel. Apalagi kalau tidak untuk dijadikan menu baru di bar-nya. Tak dapat dipungkiri, akhir-akhir ini produksi daging dari peternakan Holihololobel tidak dapat dikatakan baik, tidak hanya di Holihololobel. Namun di seluruh penjuru dunia. Kabar baik bagi para pemamah biak, namun mimpi buruk bagi orang-orang seperti si tua Jim.
“Gumoooo, petok-petok-gantian dongg… petok-petok. Aku juga mau upadate status Twitter…petok-petok!” Ciwi kembali mengeluh dalam-dalam. Tapi dasar Gumo, ia malah sibuk mengetik di wall Loluta, sapi imut dari Cupritmarit.  Dan Ciwi teracuhkan (lagi).

*** 

Gara-gara Gumo yang nakal, Gumo mendapat hukuman dari Pipi Gumo. Pipi Gumo melarang Gumo bermain internet gara-gara kemarin ia lebih memilih internet daripada ikut Pipi Gumo dan Mimi Gumo merumput. Dan… Ciwi lah yang merasa paling bersukacita atas keputusan Pipi Gumo. Jadilah, Ciwi menguasai komputer selama sepekan penuh.
“Mooo… internet membawa pengaruh yang buruk! Mooo… Harusnya sejak kecil Gumo kita beri asupan yang benar seperti anak manusia dengan revolusi Baby Einstein—sungguh inspiratif! Mooooo…” Pipi Gumo berkeluh kesah pada Mimi Gumo yang lebih asyik merapikan bulu-bulu barunya yang baru tumbuh.

***
Gumo, bahkan Ciwi. Mau tak mau harus gigit jari. Karena para tetua Holihololobel menganggap internet berdampak buruk, tak lama lagi mereka harus merelakan sambungan internet yangsudah demikian lemot itu dicabut.
“Petok-petok! Sungguh kejam! Petok!” Ciwi mematuk-matuk bekatul yang jatuh dari karung di pojokan gudang. Anak ayam ini tampak begitu galau (meski lebih tepat jika dia sedang tampak begitu lapar dengan mematuk-matuk bekatul).
“Aduuhhhh…petok-petok. Apa yang bisa kita lakukan Gumo?? Petok-petok!” keluh Ciwi lagi. Duh, lama-lama Gumo bisa menyumpal telinganya dengan jerami demi tidak mendengar keluhan panjang-pendek Ciwi.
“Petok-petok! Kita harus menyampaikan protes! Bahwa internet itu berguna. Petok! Internet itu, seperti keluarnya Nelson Mandela dari penjara! Petok-petokkk!!” kali ini Ciwi semakin membabi buta menotol-totol bekatul.
Gumo buru-buru kabur, sebelum ikut-ikutan ditotol Ciwi. Tapi ia setuju dengan ucapan Ciwi : Internet itu mirip skenario Nelson Mandela keluar dari penjara. Menyapa kaum minor untuk bergerak, peduli pada kemerdekaan. Merdeka. Kemerdekaan alam. Itulah kenapa Gumo selalu menolak untuk ikut merumput di savanna. Air di savanna tercemar limbah pabrik. Pipi dan Mimi telah Gummo ceritakan mengenai kemungkinan yang ia lihat, betapa benda asing jahat membuang sekubik material beracun dalam sumber air dekat savanna, tanpa sadar mengotori tanah dan rerumputan. Mengabaikan pertemanan dengan alam setelah mengeruknya habis-habisan. Tak heran banyak penghuni Holihololobel jatuh sakit kemudian bernasib lebih apes daripada kebab atau hamburger. Dan dari manakah Gumo tahu mengenai kemungkinan limbah dapat meracuni rumput? Tentu, paman Google. Termasuk yang Gumo temukan di salah satu cuplikan posting blog sapi tetangga : tak ada satupun di Holihololobel yang tahu bahwa daging sapi berkontribusi pada penghancuran iklim global. Yeah, global warming. Bahkan si tua Jim tak akan paham, atau mungkin tak peduli…




Gumo tahu ia tak bisa menjadi Nelson Mandela. Tapi ia bisa, menulis blog, seperti yang dilakukannya selama waktu-waktu oopss-me-corrupted-my-facebook-time, mengenai pentingnya keterbukaan terhadap teknologi baru, bukan untuk gaya-gayaan. Namun untuk membuka mata dunia. Well, sekali lagi. Sapi tetap sapi, bukan? Jadi sapi disini juga bertanya pada manusia, are you ready to shout your environmental issues louder? We’re just cows, for God’s sake… we do nothing! Ohh, c’mon…

Linkage :

Fiala, Nathan. How Meat Contributes to Global Warming. 2009.

Bittman, Mark. Price of Meat : Cut Some Meat, Cut Global Warming. 2009.


4 komentar:

  1. Salam kenal ^^
    Very great job !
    I like your unique and independence opinion about our daily's life
    Jangan ketawain englishku yg pas2an yah :D
    Btw, aku juga ikut lomba ini
    Baru aja terdaftar, di nomor cantik, 13
    Sukses buat Septarina yah ^^

    BalasHapus
  2. like this sungguh original
    salam kenal :D

    BalasHapus
  3. kukira hanya blognya saja yang eye catching. ternyata ceritanya kusuka!

    BalasHapus
  4. terimakasih yaa... ouch. saya baru newbie :)

    BalasHapus