Selasa, 08 Maret 2011

Unsocialist



“Hari gini nggak punya twitter?? Oh please deh…” *tepokjidatbakarpantat

Oke.

Honestly, mengikuti perkembangan teknologi membuat saya capek. Yaa, terserah saja sih mau dibilang nggak gaul. Bukan hal yang penting bagi saya. Lebih menyenangkan melakukan observasi kecil-kecilan, mengamati interaksi para sosialita dunia maya :) Apakah mereka semenarik itu ketika bertemu? Apakah secantik yang ada di foto? Apakah sekomunikatif status mereka? Dan apakah-apakah lain.

Dalam perputaran teknologi, semakin cepat terusik, semakin cepat pula sistem berubah. Dan pada akhirnya, melewatkan hal kecil termasuk sampah terbuang atau sapaan teman karib.


Saya sedikit mengutuk dimana Blackberry dilaunching ke bumi pertiwi. Sedikit, karena saya tidak memiliki BB (siap-siap cambuk buat yang ngakak LoL), tapi banyak ketika banyak kebutuhan yang sifatnya interaksi face to face, tergantikan oleh personal message atau chatting. Semua berkembang, menggeser teknologi lama, euphoria baru, tergeser lagi, begitu terus. Mengorbankan intuisi alami manusia untuk berinteraksi secara normal, melibatkan seluruh indera.

Kronologis ansosisme manusia (baca : saya = spesimen) 

akun Friendster yang kemudian berbenah menjadi lebih eye-catching, tapi kurang mampu 
menggeser pamor 'adik' baru, Facebook


next...

berjaya selama beberapa tahun, sangat bombastis hingga muncul film-nya, Social Network, sebuah film dengan dialog super cepat, namun tetap saja tergeser posisinya...

and then, 


last but (uh?) not least, the next social network. What else? Salingsapa.com, maybe?


Jujur, akun Twitter ini baruuu saja saya miliki.  Alasannya sederhana, karena saya sangat mupeng dengan kuis-kuis buku gratis yang dengan congkaknya hanya menyediakan akses follow me. Tapi saya tak terlalu terobsesi untuk diikuti orang. Well, memang sudah tidak jaman lagi kupon tempel gunting dari majalah...  *sigh*

Kelak, beberapa tahun lagi, mungkin Twitter sebagai manifestasi lumayan terbaru akan berkembang menjadi entah apa, seperti sepenggalan scene dalam branding promotion  Microsoft yang sangat sophisticated, mungkin. Dimana semua menjadi begitu effortlessjust one touch. Duapuluh tahun ke depan, saya menyangsikan jika manusia tidak terkena obesitas atau menyerupai zombie, persis adegan dalam film Surrogate.

Knock. Knock. Knock.

Ayo dong, para penggila BBM, raja/ratu trending topic, upadater status, sssh…sshhh… alihkan pandangan sedetik saja dari screen kalian. Bumi tak akan kiamat, kok, tanpa genggaman teknologi di tangan.


Mari ‘rayakan’ Nyepi dunia maya… satu jam saja.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar