Minggu, 19 Februari 2012

Mari membicarakan hari



Mari duduk.

Ya, benar. Mari mulai membicarakan hari.

Hari apa?

Entah ya. Mau kemarin, hari ini, besok, lusa, lima hari lagi? Terserah.

Ehm. Baiklah. Aku ingin memulai. Hari ini panas ya.

Umm--basi. Apalagi jika kau melanjutkan frasa itu dengan :
Apakah kamu membawa payung?/Untuk apa?/Untuk memayungi hatimu...
Ergh. Tampaknya kau terlalu banyak mengkonsumsi komedi di saluran itu.

Oke. Telak. Kau mendepakku dengan telak. Dan ya, aku tak memiliki cukup banyak topik disini.

Hei. Kali ini, kita sudah berhadap-hadapan. Kau dan aku. Kau di depan mataku. Apakah hari ini hanya berakhir dengan aku tak memiliki cukup banyak topik disini? Jangan bercanda.

Sungguh, terlalu banyak yang terlewat. Cukup lumayan yang terlupakan. Harimu disana, detikku disini. Dipisahkan ombak dan sesimpul tugas.

...dan dipersatukan bulan. Bulan yang sama, yang menggantung di atas ubun-ubun kita. Lupa?

Tidak. Tapi aku tak punya topik untuk dibagikan. Tak sedikitpun.

Kenapa?

Aku tak pandai bercerita, merangkai kata.

Aku tak perlu cerita, atau memohonmu merangkai kata.

Lalu untuk apa aku disini? Dihadapanmu?

Kau, menemaniku. Menghitung hari yang dengan senang hati akan kunanti.

Hari apa?

Di suatu hari, dimana kita tak lagi terpisah ombak. Atau sesimpul tugas. Atau sinyal yang melakukan konspirasi. Atau jadwal flight yang selalu sold out. Atau...kamu yang bungkam untuk bercerita.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar