Dalam fase pasca sarjana, tak ada yang lebih sempurna selain dapat panggilan tes dari perusahaan idaman. Totally happy to the max! Berasa udah keterima aja :) padahal perjalanan jelas-jelas masih jauh dan panjang plus berliku...entah ending seperti apa yang menanti di ujung gang.
Dan—it’s complicated enough—ketika pas dapat lotere masa depan, ehh…lagi kere-kere-nya, kantong kering kerontang, nggak mampu ke tempat tes saking sebelumnya sudah kudu bolak-balik ke Jakarta yang sumpek tiap minggu. Enak sih, buat para temen-temen senasib yang kantongnya setebel bantal, tiap keluar kota bisa naik KA eksekutif atau pesawat. Mereka—tinggal mikir materi tes, bisa belajar sedikit-sedikit. Lah, bagaimana nasib para jobseeker bermodal nekat dan dengkul macam saya?! Yang kepikiran di otak cuma satu :
“Sampai nggak nih, ke tempat tes??”
Mana sempat mikir materi tes, tes apa yang akan keluar, apakah amunisi masih aman dalam tas ataukah sudah patah atau hilang gara-gara tas bolong dan berhimpitan dengan manusia lain dalam satu gerbong?? Sampai dengan selamat dan lumayan ontime adalah satu-satunya pengharapan. Perjalanan panas, keringat, bau, dengan ekonomi, bisa jadi cuma berlalu dalam tigapuluhmenit sampai dua jam…
At last, kita hanya bisa berharap dan berharap (lagi), semoga perjalanan ini bisa menjadi bagian cerita yang terbaik, meskipun (belum) yang terindah :) (OJ)
Antara Jogja-Jakarta, 26 Juni 2011
#curhat seorang teman, ketika terjepit diantara kemacetan arus orang dalam KA Progo kelas ekonomi menuju Jakarta. 1 kali ketiban kardus, 10 kali dilangkahi dengan semena-mena, dan entah berapa kali muka bertatapan pantat. Goodluck, bro!
blogku jg mskin blogrol dun :D
BalasHapus