Selasa, 07 Juni 2011

Day #2 "Bu Guru suka pisang!"




Hari kedua saya dan T bermain di TK—atau tepatnya, di playgroup. Kebetulan hari ini salah satu guru berhalangan hadir karena sakit. Jadilah kami, memulai debut pertama sebagai guru…


alrite, TK ini hobi sekali rapat :p 


anak yang berpeci  lucuu sekalii... sangat kalem dan bulu matanya lentik :) 



#1 Perkenalan

Saya                 : “Haloo…selamat pagi!”

Anak PG           : “…”

Saya                 : (sigh) “Kok diem?? Yasudah nggak papa... (pasrah) Kenalan dulu yaa, saya Bu S… mulai hari ini kita main bareng ya! “

Anak PG           : “…”

Saya                 : (mulai mati gaya) “Bu Guru suka makan pisang… ada yang suka pisang??”

Anak PG           : “…”

Anakbijak1        : “Saya suka pisang!”

Anak PG        : (mulai membuka mulut) Aku juga! Aku juga!!!! Aku! Aku!!!! (saya ingin mencium anak yang memecahkan keheningan untuk pertama kalinya tadi! Nak, kau akan jadi presiden kelak! *loh*)    
 




Meladeni anak PG, susah-susah gampang. Mayor saya bukan perkembangan. Praktis, saya hanya mengandalkan kuliah semester-semester awal tentang perkembangan anak. Untung Bu D yang mengampu kelas itu baik sekali, dan sangat kooperatif. Hehehe.



#2 Pelajaran Berhitung

Bu D                 : “Ayo ini angka berapa, anak-anak?”

Anak PG           : “Limaaaaaaa!”

Bu D                 : “Kalau ini?”

Anak PG           : “Tujuuuuuuu!”

Bu D                 : “Pinter. Ayooo…kalau ini apa?”

Anak PG           : “…”

Anak1               : (nyeletuk ketika suasana hening, semua berkonsentrasi pada Bu D) “Bu Guru, Bu Guru, kemarin aku makan sayur wortel sama telur!”
Saya & T           : "..." 







#3 Menggambar

Saya                 : “Ayo diwarnai yang cantik…nanti dapat hadiah dari Bu Guru!”

Anak1               : “Saya nggak keluar garis, Bu!” (dengan warna yang amat overline :p)

Anak2               : “Ini warna hijau, Bu Guru!”

Anak3               : (nyanyi ‘pelangi alangkah indahmu’)





#4 Sayonara!

Bu D                 : “Ayo semua duduk manis! Semua mau pulang, kan?”

Anak1               : “…” (mukanya tampak begitu tertekan)

Bu D                 : “Anak1, kamu kenapa?”

Anak1               : (terdiam sesaat, lalu nangis kencang) “Huwaaaaaaa….”

Bu D                 : “Loh, kenapa??”

Anak1               : “Huhuhu kewiwiwan (nada bergetar, nggak jelas bilang apa) hewan…huhuhu…”

Bu D                 : “Kepipisan hewan?”

Anak1               : (tambah keras nangisnya) “Wiwi (masih tak jelas) hewan…huhu”

Saya dan T berpandangan,

Kepipisan?

Bu D                 : “Pipis hewan? Ohh…kepipisan hewan…sini sini mana Ibu lihat…”

Anak1               : “Wiwi hewan! Huhuhu…”

Bu D, saya, dan T : (berusaha mencerna maksud si bocah) "..."

            Anak1               : (mulai kesal sendiri diantara tangisnya) “Wiwi hewan! Huhuhu…”

            Bu D                 : “Oh, mimpi hewan??

            Anak1               : (angguk-angguk sambil nangis) “Iya…hik…wiwi hewan...”

Bu D                 : “Mimpi hewan apa, Nak?”

            Saya dan T       berbisik dan bergumam tak jelas. Apakah anak ini barusan tertidur singkat dan dalam mimpinya bermimpi hewan?!

            Anak1               : “Semut…”

            T                       : “Oh, dia takut semut…”

            Anak1               : “Sakit, Bu…gatel...” (sambil mengusap kakinya, tetap menangis)

            Bu D                 : “Oh! (seperti mendapat pencerahan) kamu DIGIGIT SEMUT to, Nak???”

            Anak1               : (angguk-angguk lagi)

            Saya & T           : “…”


kelas yang begitu lega dan homy :) 


1 komentar: