Terkadang,
kamu berharap tidak pernah dipertemukan dengan dia—atau mereka—atau sesuatu,
yang pada akhirnya (sekedar) membuatmu kecewa atau sakit hati,
membuat seluruh waktumu tersia-sia,
Dan kamu tahu harapanmu palsu,
karena kamu tak bisa melompati hari yang sangat kamu benci.
Dia—atau mereka—atau sesuatu,
tetap saja kau ‘temui’
di antara kuliah jam satu,
suara memuakkan dari sebuah lagu di siang sunyi,
pertemuan-pertemuan canggung,
suara yang mengaku salah sambung,
dan sederet 'kebetulan' lain
Jujur,
dalam agenda Tuhan tidak pernah ada sesuatu bernama 'kebetulan',
sehingga bodoh sekali kamu menganggap pengorbananmu adalah sampah.
Toh, Dia sengaja merangkaikanmu cerita,
sebelum kamu menemukan ending-nya
Satu kebetulan, dua kebetulan, tiga kebetulan...
Terikat menjadi satu stok cerita untuk anak cucumu kelak
Maka terima saja tanpa berteriak,
'kebetulan' yang kurang mengenakkan tersebut,
karena pada akhirnya kamu akan bertemu seseorang atau sesuatu yang menyambut,
tak lagi mengecewakan dan tanpa bonus sakit hati
Setelah marathon ‘kebetulan’ itu
First, enthusiasm
At last, nothing to loose
Tidak ada komentar:
Posting Komentar