Sabtu, 30 Maret 2013

Foodtographsmic




Saya mudah sekali spanneng. Untuk semua aspek kehidupan. Lalu, bagaimana cara menetralisirnya? 

Foodtographsmic

Well, itu adalah istilah konyol yang saya ciptakan.

Makanan dan foto. Food dan photography.

**

Duck-hunter.
Semenjak tinggal di Bekasi, saya agak rajin berburu bebek sebagai alternatif terapi kala stres. Kenapa bebek? Karena saya mencari sambalnya yang nampol. Dan biasanya sambal yang nampol tepat berpadu dengan bebek. Ada beberapa kasta bebek--berdasarkan kolaborasi sambal + bebek :


BEBEK H.SLAMET, Bekasi
Di urutan pertama adalah H. Slamet. Awal mula saya menggemari bebek adalah karena brand ini. Apa yang jawara? Sudah tentu adalah sambal korek nya. Bebek H. Slamet langganan saya di Bekasi adalah di M. Hasibuan, alasannya adalah karena even jam 20.00 kesana pun pasti masih ada stok bebek. Berbeda dengan di Galaxy yang selalu sold out. Menu andalan : paha atas + tahu + sambal korek 2.




BEBEK SALSABILLA, Cikarang
Urutan kedua adalah Salsabilla. Bertempat di wilayah Jababeka 2 (tepat di sebelah Bebek Pak Ndut), Salsabilla adalah sebuah tempat makan kaki lima, hampir mirip H. Slamet lah untuk rasa dan sambalnya. Menu andalan : paha atas + sambal korek + kol goreng.



BEBEK WARIS, Bekasi
Bertempat di daerah Jl Raya Pekayon 18, saya baru satu kali kesana. Dan so far, enak! Hehehe. Sambalnya rate nya masih biasa. Sayangnya, karena ramai jadi ordernya lama sekali plus tempatnya agak kotor meskipun tergolong rumah makan dengan bangunan yang bagus. Untuk menu andalan, belum bisa dijustifikasi karena baru sekali kesana, Tapi yang jelas, mendoannya patut dicoba.





BEBEK PAK NDUT,Cikarang
Hampir selevel dengan H.Slamet. Beda jenis sambal saja. Untuk Bebek Pak Ndut ini, sambalnya relatif agak manis di lidah. Menu lain yang jadi favorit saya adalah dimsum yang juga di jual disini. Enak!




BEBEK BENGIS,Bekasi
Satu area dengan Waris, Bebek Bengis juga bertempat di (depan SPBU Pertamina Pekayon). Yang juara dari tempat ini adalah kuantitasnya. Untuk harga yang hampir relatif sama dengan menu bebek kebanyakan, jumlah yang ditawarkan Bebek Bengis ini adalah menggiurkan, apalagi buat saya yang suka kalap dengan kuantitas. Hahaha. Untuk sambalnya saya tidak terlalu suka karena cenderung manis.



BEBEK ELLA, Bekasi
Masih sama-sama di daerah Pekayon, Bekasi Barat, Ella ini berbeda genre dengan rekan-rekannya. Manis-pedas-nampol. Itulah kesannya. Pedasnya bukan dari kesan pertama, namun di tengah-tengah ritual makan. Beuhhh.... meskipun manis, tapi tetap ada unsur gurihnya. Bebek Ella ini adalah bebek goreng berselimut sambal. Sambalnya memang tidak dipisah seperti bebek kebanyakan. Kalau menurut bahasa saya, sih... macam bebek balado. 



So...tetap ya, dua posisi teratas adalah Slamet dan Salsabilla. Slamet ketika saya sedang di Bekasi, dan Salsabilla ketika saya visit kerjaan di Cikarang. Hehehe. Oya, seluruh pic di atas saya ambil dari Google, karena saya suka malas kalau harus foto-foto makanan sebelum makan.

**

Entah sejak kapan, judulnya saya jadi suka narsis sama kamera. Saya tergolong orang yang cukup egois, dan lebih suka difoto daripada memfoto. Daripada mengambil shoot objek hidup seperti manusia, saya lebih suka mengambil objek lain di luar manusia. Egois ya? Biar.

Beberapa waktu yang lalu, untuk kesekian kalinya saya kembali ke Kota Tua. Tempat itu benar-benar everlasting buat take some pics. Here we go, amateur!


























After all, even hasilnya luarbiasa amatir, tetap saja ini adalah terapi pribadi. Tee-hee.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar