Kamis, 14 Maret 2013

Jarak jauh, yakin?




Yakin LDR? Just think twice. Tapi, kalau tetap ngotot, saya kasih kisi-kisinya biar agak awetan hubungannya. LOL.

Satu,
Kontak itu mahal. Bersyukurlah jika punya pasangan yang masih sempat say hi even sesibuk apapun. Dan tidak menomorduakan sebagai bantalan tidur. I mean, just say "Malam. Aku ngantuk nih. Baru pulang."
Itu...personally, agak wagu. Untuk apa? Barangkali calon tulang rusuk kamu itu sudah berharap sampai bego, tahu diri nggak mengganggu kamu yang konon super sibuk, hanya untuk ucapan "malam, aku ngantuk, baru pulang."  ? It's moron, man. Yes, you are. Pasangan kamu adalah manusia, oke? Bukan boneka Snoopy. 

Dua,
Komunikasi. Coba dilogika, kalau SMS, telepon, BBM, line, path, itu cuma buat fitur tambahan. Buat teman kerja atau temen gaul itu dijadikan fitur utama eksistensi, tapi buat pasangan cuma jadi fitur pelengkap. Man, kamu pacaran sama temen kamu atau sama pacar kamu, sih? Yes, another moron.

Tiga,
Pertemuan, saya yakin para pelaku LDR pasti menghargai hal itu. IDEALNYA. So, tolong agak punya hati dengan tidak melulu berintim-masyuk dengan gadget pintar. Dipikir deh, nyaris tiap hari kamu ketemu sama teman-teman kamu, bisa ngobrol sama mereka, masih kurang kah? Sampai waktu yang mungkin cuma satu dua hari sama pasangan harus dikorting lagi. Pastinya kamu luarbiasa... luarbiasa egois.

Empat,
Jangan selalu membandingkan. Yang namanya LDR jelas-jelas jauh. Jelas-jelas tanpa kontak visual dan fisik. Tentu berbeda. Kecuali mau saling menghancurkan, sok bandingkan saja.

Lima,
Atensi. Mencoba beratensi dengan topik pasangan adalah berat. Apalagi jika berbeda job. Tapi, minimal ada perhatian, mau mendengarkan, dan selalu mencoba mencari hal-hal baru sebagai topik. Topik itu banyak. Tinggal niat atau tidak.

Enam,
Jangan lari ketika ada masalah. Apalagi jika pola komunikasi saja berantakan. Selesaikan masalah, SEGERA. Kenapa? Karena semakin banyak masalah yang dihindari, maka semakin banyak excuse mengada-ada yang dibuat-buat. Tidak semua orang cukup berani menghadapi masalah, kawan. Itu faktanya.

Tujuh,
Sabar. Dibutuhkan kesabaran seluas samudera, karena akan ada masanya salah satu dari pasangan itu seperti anak kecil, selfish. Minimal, harus ada salah satu yang waras ketika hubungan memanas. Dan kalau gagal? Ya sudah, berarti pasangan tidak cukup tangguh, cemen, dan tidak ada jiwa pejuang, serta... barangkali bukan jodoh. Hehehe.


Masih berniat LDR? 

Iya?

Angkat topi, untuk hubungan-hubungan LDR yang berhasil.
Allah bersama orang-orang yang sabar seperti kalian :)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar