"Iya, aku kagum."
"Kenapa?"
"Nggak tau. Seperti semesta yang telah berkonspirasi. Tck!--" aku menjentikkan jari, "--begitu saja."
Seperti semesta yang telah berkonspirasi. Begitu saja. Semudah itu untuk merasa timbul dan tenggelam. Saking mudahnya, yang memperkuat konsistensi mungkin hanyalah komitmen. Mungkin.
"Bagaimana jika nanti aku menua, dan tak lagi menarik? Karena fisik hanya bagian setitik."
"Tak masalah! Aku akan ada, kini dan nanti."
Dan, memang semudah itu timbul dan tenggelam ketika merasa kasmaran.
I met you in the dark
You lit me up
You made me feel as though
I was enough
We danced the night away
We drank too much
I held your hair back when
You were throwing up
**
Kemeja putih ini terasa sangat tidak nyaman, padahal ini adalah kemeja kesayangan. Pertama kali dikenakan saat bertemu di taman. Pertemuan (?) Dan kini genap hari ke seribuempatratusenampuluh, kembali dikenakan. Setelah sempat tertimbun diantara media penyimpan kenangan.
Sekian jengkal berjarak, dan kamu mengenakan kemeja senada.
"Tak bisa dibicarakan kembali?" katamu tempo hari, kesekian kali.
Aku menggeleng, meski tahu kamu bukan cenayang untuk melihatku tak mengangguk. Kedua kali. Namun atas ribuan sinyal terkirim sebelumnya, olehmu tak terespon.
Then you smiled over your shoulder
For a minute I was stone-cold sober
I pulled you closer to my chest
And you asked me to stay over
I said, I already told you
I think that you should get some rest
**
Percaya pada perbedaan dapat dipersatukan? Aku percaya. Sama percayanya dengan teori bahwa bumi itu bulat. Berarti, itu tak terbantahkan bukan?
"Bubur ayam?"
"Tanpa--"
"Daun bawang, kedelai, kecap, dan ayam. Iya, kesukaanmu, bubur ayam tanpa ayam."
"Masih belum capek?"
"Untuk mengitarimu? Belum. Kemampuanku berotasi terhadapmu masih sejarak ribuan tahun cahaya."
"Berlebihan sekali."
"Sama berlebihannya dengan kamu yang selalu mencoba menghindar."
"Besok aku pergi."
"Aku tunggu ya."
" ... "
I knew I loved you then
But you'd never know
'Cause I played it cool when I was scared of letting go
I knew I needed you
But I never showed
But I wanna stay with you
Until we're grey and old
Just say you won't let go
Just say you won't let go
**
Ada bagusnya ketika tak benar-benar berusaha, sementara belum semua yang percaya. Minimal, tak ada sosok mungil dengan mata indah yang dikorbankan. Dan kamu, bisa pergi dengan segala kebebasan. Ya, aku tahu itu. Kini seratusenam hari yang tenang. Meski cukup sepi.
"Dia janda,"
Aku hanya pura-pura tak mendengar stigma sosial berlebihan tentang istilah yang baru melekat. Bahkan meski yang berbisik diantara kangkung ranum, tomat, dan sesisir pisang adalah satu-dua ibu jobless berdaster. Minimal, aku tak hanya duduk manis menggerogoti kantong priaku.
I wake you up with some breakfast in bed
I'll bring you coffee
With a kiss on your head
And I'll take the kids to school
Wave them goodbye
And I'll thank my lucky stars for that night
**
Masih menunggu. Diantara pesan singkat yang tak dibalas.
**
Masih tak peduli. Dengan kisahku yang dibingkai sesukanya dalam pikiran mereka.
**
Karena jatuh cinta itu nyata.
When you looked over your shoulder
For a minute, I forget that I'm older
I wanna dance with you right now, oh
And you look as beautiful as ever
And I swear that every day you'll get better
You make me feel this way somehow
**
Karena sakit hati itu fakta.
Then you smiled over your shoulder
For a minute I was stone-cold sober
I pulled you closer to my chest
And you asked me to stay over
I said, I already told you
I think that you should get some rest
**
I'm gonna love you 'til
My lungs give out
I promise till death we part
Like in our vows
So I wrote this song for you
Now everybody knows
That it's just you and me
Until we're grey and old
Just say you won't let go
Just say you won't let go
Tidak ada komentar:
Posting Komentar