Minggu, 18 November 2012

It's Simple to Simplify a Distance


"Kapan terakhir bertemu?"

Pertanyaan itu lebih mirip antah-berantah kedengarannya. Terutama untuk sekarang, ketika usia jarak menjadi makin 'dewasa' dan bisa berjalan sendiri.




***

Nyaris tiga tahun, minus hari-hari pertemuan, jarak menjadi suatu rutinitas. Suka tak suka, mau tak mau, itulah yang dijalani, kan?

***

"Lalu, kalau ketemu, kemana aja?"

Kemana saja?

Kemanapun, adalah 'sah' dan bermakna kalau bersama-sama denganmu. Sedekar coffee-sharing, ngobrol kesana kemari, berebut sebatang cokelat, menertawakan kekonyolan masing-masing... adalah cukup. 
Karena waktu adalah mahal ketika jarak mulai berulah.
Karena bersama adalah harta ketika jarak mulai menjadi anomali.

***

Sederhana.
Aku butuh sesuatu yang sederhana.
Sesederhana berbagi basreng pedas di tengah malam.
Sesederhana memainkan Angry Bird di sela-sela film midnite.
Sesederhana "Selamat pagi."

***

Kamu, have a safe flight. Let's meet up soon, just for one or two cup of tea or hot coffee and pieces of story :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar