Minggu, 12 Agustus 2012

Silence of words


Nyaman adalah perasaan seperti malam hari ini, di tepi jendela. 
Ada banyak hal yang sebenarnya bisa kita perbincangkan. Tumpukan deadline, tagihan kartu kredit, kesempatan promosi, renovasi rumah, tetangga yang baru saja bercerai. Sayangnya, ada kadangkala ingin diam saja. Hanya duduk diam di tepi jendela, memandang bulan yang tak lagi gemerlap. Cenderung masam, malah.

***

Aku benci, waktu kita yang sudah sedikit dan menipis makin dipersingkat dengan bunyi PING Blackberry, merahnya lampu LED nya berkedip, nada telepon masuk yang tak henti bersambutan, mention Twitter yang bertubi, dan hal lain. Egois ya? Ya.
Tak bisakah rasa lelah menggila yang terforsir seharian penuh, eight to eight a day, digantikan oleh sesuatu bernama sunyi?
Ada kalanya aku tak ingin menghabiskan sisa malam di lounge - berbasa-basi mendengarkan live music sebagai suatu lifestyle statement, menyusuri sepanjang Tebet atau Kemang demi kulinerisasi, berdesakan berlomba menonton premiere, atau bahkan menghilang ke pulau terpencil yang cantik. Tidak, bukan itu semua, kadangkala.

Aku hanya ingin duduk, diam. Dengan kamu diujung sana. Mendengarkan suara yang selama ini terlewat karena satu sama lain dari kita sibuk berucap makian terhadap bos, lelahnya mengejar target, tidak enaknya menu yang baru saja dipesan, hal lain yang menambah kompleksitas hari.

Duduk dalam diam. Memandangimu. Kadangkala lebih dari cukup buatku untuk mengatakan apa yang perlu aku katakan. Sempurna, jika aku - kamu - kita, bisa menemukan satu jam saja dalam diam. Tanpa merasa perlu mengambil topik apapun, tanpa menghiraukan distraksi gadget manapun, tanpa peduli besok hari yang kita hadapi lebih berat. Satu jam saja, itu lebih dari cukup.

***

Pria itu seperti anggur. Makin diperam, makin didiamkan, begitu sudah masak, rasanya memabukkan. Beda halnya dengan wanita. Ia justru seperti kopi. Makin panas, makin harum aromanya. 

***

Jika pria dan wanita begitu berbeda, tidak bisakah mereka dibungkam sunyi selama satu jam saja, untuk menyetarakan hati? 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar