Sabtu, 15 Oktober 2011

On-Off


"I wanna off."
"Kamu egois."
"Tak peduli. Aku punya hak mengatur alurnya. Karena itu, maka aku bebas menentukan kapan garis ini berakhir dong."
"Tidak bisa."
"Bagaimana bisa?"
"Karena aku juga punya hak mengatur hidup kita. Tolong kesampingkan semua mood mu yang mirip jungkat-jungkit itu. Kamu harus mencoba dewasa."
"Tapi aku capek."
"Dan kamu capek di garis start. Tidakkah itu memalukan? Tak perlu dijawab, ini retorik kok."
"Stupid...  but I wanna quit from this silly game."
"Masalah ini tidak semasif itu. Itu hanya perasaan rumitmu saja yang mengkontaminasiku."
"Jadi kapan aku bisa mengeluh padamu? Bahwa aku benar-benar merasa lelah dan bodoh menghadapi ini semua?"
"Saat kamu menyentuh garis akhir, perasaan. Rasakanlah dengan diriku. Sampai titik akhir. Itu batas kadaluarsanya."
"Seberat apapun yang kamu lihat sejak garis start, pikiran?"
"Seberat apapun itu, perasaan."






1 komentar: