Kamis, 26 Desember 2013

It's just about paradigm

I'm pregnant.


Well, hal yang aneh, menyenangkan, deg-degan macam gado-gado. Mendapati di dalam perut sedang berproses sebuah nyawa :')

Samasekali tak ingin membahas bagaimana rasanya mual, meriang, ngidam, atau gejala fisik-psikologis yang sedang menjamah badan akhir-akhir ini, hanya ingin sedikit berkicau tentang paradigma seorang 'calon-ibu'.

**

"Aku nggak kebayang kamu menggendong anak."
"Saya kok nggak kebayang Ibu hamil besar, Bu."

Ng. Entah deh ini pujian atau sindiran. Namun, pada titik ini, yang ada di otak saya adalah : whatever.

Saya memang bukan tipe ibu rumah tangga yang amat sangat well groomed dalam menangani masalah rumah, 
Masak? Suami saya mungkin lebih jago.
Beberes rumah? Well, ada suatu titik dimana saya mood dan saya pastikan rumah well-cleaned
Mengurus uang? Lebih menyenangkan making money sih, memang. Tee-hee.

Tapi, apakah saya melarikan diri dari tugas utama sebagai seorang wanita? Dengan suami dan calon anak-dalam kandungan? Tentu tidak.

Saya mungkin buruk dalam navigasi, pengaturan keuangan, sruntal-sruntul ketika berjalan, dan kurang well-organized. Tapi, ada satu titik saya akan berubah. Entah kondisi mana yang akan membalikkan saya. But, well... pasti ada masanya.

Tuhan selalu punya cara misterius dalam setiap rencananya. Termasuk kehamilan saya. Mungkin, banyak kawan di luar sana yang merasa lebih well prepared secara attitude, manner, ataupun finansial, namun belum 'diberi' kesempatan itu. Apakah kehamilan ini adalah cara Tuhan 'mengatur' saya untuk lebih benar menjadi seorang istri dan ibu? Maybe.

Dan sampai kini, saya masih bisa kebal dengan pandangan-candaan-perkataan : kamu belum pantas jadi Ibu, deh

Siapapun bebas menilai kok :)

dan... ngomong-ngomong tentang kebebasan menilai, setiap orang bisa sangat keibuan atau bisa sangat berantakan secara tampilan, namun... apakah hal serupa tampilan dan perasaan itukah yang mutlak membentuk seorang anak di kemudian hari? Apakah ada hubungan teramat khusus bahwa calon-ibu-dengan-tampilan-buruk-yang-srudak-sruduk-terkesannya (seperti dugaan sekilas orang-orang terhadap saya. Hehehe.) tak akan bisa membesarkan seorang anak dengan baik? Berantakan bukan berarti tidak peduli, kok.

*ups

So, it's just about paradigm. And, maybe I'm in a swing mood phase *paleface* :pp Arrghh, masih setengah jam lagi sebelum jam pulang dan ingin muntah parahhhh...



taken from here




Tidak ada komentar:

Posting Komentar