Dan judul diataslah yang membuat saya niat-nekat-hajar menikah dengan adat jawa 80% full adat. Capek-pegel-pusing-prithilan banyak, tapi justru itu efek puasnya...
prosesi after akad. Lega - Akad
si Bapak yang mendadak alay. Zzzz - Midodareni
takin my lovely family for one pic at last - Akad
Rias Paes Ageng. FULL! Yang begitu dipengeni sejak masih SD. Yay! Dan cukup 1 kali saja karena tata galaksi konde yang sangat berat dan aseli bikin pusing - after Panggih
sangat. sangat. sangat. suka scene ini :") - Sungkeman
another funny scene :p - Sungkeman
random pic saat prosesi siraman. Kenapa tidak ada yang warning kalau bahkan jam 3 sore, matahari bersinar, rasa dingin ketika satu per satu perwakilan keluarga menyiram adalah tetap SEMBRIBIT, eh?? - Siraman
Tantangan sebenarnya bukan saat wedding ceremony, sebenarnya. Namun setelah itu. Menjalani rutinitas sehari-hari, ditambah seseorang yang sama akan dilihat pertama dan terakhir membuka-menutup mata setiap saat, berpadu mood masing-masing... tidak selalu dalam kondisi baik-bahagia-senang-gembira-kenyang-tertawa, kan? Dan menyeimbangkan happiness and sorrow itulah yang bukan perkara sulap-menyulap.
So, I... I just wanna say so sorry for all mistakes, swing moods,
or anything stupidities left day by day.
Love you, til the end of time :")
Yes, I do
Selamat mbak, akhirnya menemukan tulang rusuk asalnya. Semoga samawa... masihkah tulisannya mengesankan orangtua seumuran saya setelah menikah?
BalasHapusAhahaha. Monggo kalau masih sreg mas. Karena saya se-mood mood nya kalau menulis. Hehehehe. Matur nuwun sampun mampir :)
BalasHapus