Sabtu, 02 Februari 2013

It was



"Kenapa?"
"Kok bisa?"

setiap orang yang mengeluarkan kata-kata itu harus bisa menerima feedback dari pertanyaan itu sendiri,

"It was."

Dan ketika pilihan itu dikembalikan lagi, tinggal dipilih :

Tetap bertanya 'kenapa' dan 'kok bisa'
atau,
maju dengan menjadikan 'it was' sebagai pelajaran

Karena,
seribu 'kenapa' dan seratus 'kok bisa',
pada akhirnya tidak akan mengembalikan apapun atau membuat sesuatu tidak jadi terjadi, kan?

Entah jalannya berkelok atau naik turun atau lurus kembali...

Yes, it was.
It was, so it will be teacher for your future, someday.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar