You show the lights that stop me turn to stone
You shine it when I'm alone
And so I tell myself that I'll be strong
And dreaming when they're gone
You shine it when I'm alone
And so I tell myself that I'll be strong
And dreaming when they're gone
**
Beberapa minggu lalu saya terlibat obrolan ngalor-ngidul tidak jelas dengan seorang rekan. Entah apa yang kami bahas saat itu, intinya mah seperti biasa saya terserang jenuh seketika--sebuah efek yang muncul ketika saya harus stuck dalam sebuah rutinitas sejenis dalam jangka waktu intens. Pada dasarnya saya suka mengobrol, saya suka mendiskusikan hal paling absurd sekalipun. Seperti kemarin itu,
"Kamu benar-benar Agent of Happiness!" komentar saya saat itu.
Saya sedikit teringat dua buku yang tampak menarik namun tak kunjung tamat : Hector and the Search for Happiness (saya tidak punya bukunya ding, hanya punya DVD nya yang dimainkan oleh Simon Pegg) dan Geography of Bliss.
Hector and The Search for Happiness
Nampaknya saat ini esensi bahagia semakin kompleks dan mengalami kenaikan standar, deh. 24/7 nyaris dikuasai oleh tingkat stress dan segala kepentingan yang super demanding. Saya sadar, saya butuh katarsis. Saya butuh dikelilingi (oke, koreksi--mendekatkan diri) oleh orang-orang yang memiliki semangat tinggi, yah macam energy-charger lah. Not the energy-drainer one.
Selalu menyenangkan ketika kita mendapati seseorang yang sepemikiran dengan kita, yang menjaga api tetap menyala, atau bahkan mengobarkannya.
Dalam beberapa tahun terakhir, saya menemukan beberapa orang dengan kualitas seperti itu. Ada yang sangat saya suka, cukup saya suka, bahkan cukup malas saya temui. Namun setelah waktu berlalu, masing-masing dari mereka membawa aspek perubahan berarti dalam hidup saya.
**
Bahagia, kini seakan menjadi rumit. Mungkin karena manusia yang menjalaninya menjadikannya begitu berstandar dan bersyarat.
" Saya capek loh, usaha sendiri, kayak musafir padang pasir... " suatu hari saya mengeluh.
" Lah, kenapa? Dibawa enjoy saja. Kalau kamu memang berniat baik, berniat bermanfaat, suatu ketika rasa capekmu itu terbayar. Terbayar oleh senyum mereka lo. "
What a day. What a life. What a mess.
Well, it's always two to tango. But the ones who crazy enough to think they can change the world, are the ones that do.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar