Rabu, 23 Mei 2018

Kelas Bermain Senin : Perdana!



Pada akhirnya saya 'menyentuh' agenda belajar agak serius bersama Cupis. Iya, setelah sekian lama berkelit. Hmm.

Terimakasih kepada artikel yang di share di IG @the_urbanmama, bahwa kegiatan menulis--literally--memiliki korelasi dengan kecerdasan anak di masa depan. Oke, saya resah.

Jadi meskipun sebenarnya saya dan Bapaknya Cupis tipe orangtua yang percaya pada proses belajar alami, masa iya sih saya diam saja tak melakukan stimulus apapun *ew* Jadilah saya meniatkan diri membuat 'kurikulum' ala saya untuk Cupis, dengan kiblat fun activity di Pinterest (well, jangan ditiru, huhu) yang sesuai umur/kemampuan Cupis plus observasi gaya belajar Cupis. Alasan kedua, ya karena kelas PAUD gratisan di kompleks rumah rada on-off (iyalah, namanya juga gratisan). Sekalian mengisi waktu luangnya, begitu. Kenapa Cupis tidak mencoba kelas berbayar sesungguhnya? Kapan-kapan saya share, ya. Hahaha.

Akhirnya, per Senin kemarin kelas perdana dimulai. Kelak, kelas tersebut dilakukan seminggu dua kali, masing-masing selama tigapuluh hingga enampuluh menit. Agak riskan jika lebih lama, karena Cupis tipe mudah bosan dan mudah terdistorsi. Karena hal itu juga, saya sengaja menggunakan ruangan di lantai dua rumah agar dia tak mendadak ingin menonton televisi atau apalah. Berhasil?

Berikut sedikit review,

Kelas Senin.
Karena 'isu' Cupis adalah bagaimana memegang alat menulis dengan baik, saya sengaja membuat worksheet yang setidaknya bisa meningkatkan pencil grasp-nya.


Melipat dan melepas kancing. Iya, Cupis masih berlatih dua hal ini :)



Menggunting pola.


Tracing line. Dapat inspirasi ini dari Pinterest, for sure! Gara-gara case bom gereja kemarin, jadi terinspirasi mengenalkan perbedaan agama di Indonesia. Dan ketika sheet ini sengaja saya bikin PDF nya plus di share ke siapapun yang berminat, saya malah mendapat beberapa masukan. Senang!

Hint. Disimpan di akhir, menjadi semacam reward karena Cupis sudah mau bersabar menyelesaikan proses belajar.

Blur-blur, deh. Saya sengaja meminta Cupis melipat pakaian, tanpa arahan sebelumnya. Here we go~ Lumayan lah untuk ukuran inisiasi pribadi :)

Setelah diberi contoh. Kece, Nak!

I know this scissors not suitable for him. But hey, pretty good for first trial, kid!



This grasp. Awalnya saya pikir Cupis baru 'sampai' level menggenggam ini. Ternyata tidak juga...

Nah kan~

Dan, berikut hasil 'karya' Cupis,






Yang dinanti.



Kesimpulan kelas perdana.
Cupis bosenan, I know. Saya sengaja meletakkan hint pasir tadi di belakang agar ada goal yang ia tuju. Dan daya minat Cupis per aktivitas sekitar 5 hingga 10 menit awal, sisanya perlu encourage plus diberi semangat oleh lingkungan, alias saya yang rada geregetan. Hahaha. Asumsi lain, karena ia bertemu saya nyaris setiap detik, sehingga rasanya mungkin kurang 'challenging' ketika saya yang memberikan arahan. Jadi dia lumayan ngeles kalau Ibunya memberi contoh. It's okay sih, yang jelas saya harus punya hint yang cukup banyak agar dia tetap fokus.

Yang jelas, tujuan saya membuat kelas ala-ala ini adalah agar Cupis 'belajar' suasana kelas (minus crowd nya, tentu), belajar fokus mendengarkan instruksi, dan solve beberapa tugas yang diberikan. Motif awal sih pastinya membiasakan dia luwes memegang alat tulis dulu, dong.

Harapannya sih semoga kelas berikutnya lebih baik. Amin! (Kelas Rabu akan diupdate di post selanjutnya, ya!)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar