Jumat, 11 Desember 2015

Service with Heart




Caption di atas cenderung rada.--rrr--basi ya?
Judul di atas dipilih karena akhir-akhir ini lingkungan sekitar saya sedang berjibaku dengan hakikat service

**

Service, atau pelayanan adalah hal yang tangible (kalau menurut teori di perusahaan saya). Tangible, karena cenderung bisa dirasakan dan tak semata teraba. Bisa sih diraba, tapi dengan hati :) 
Entah kenapa saya pribadi merasa sangat dekat dengan kata 'pelayanan' setelah...

Mungkin karena saya pernah menjadi part-timer di sebuah gerai belanja, dan rasanya senang dan bangga ketika orang lain mengapresiasi pelayanan kita.
Mungkin karena saya mempelajari psikologi yang sangat erat dengan empati--perlakukanlah orang lain seperti kamu ingin diperlakukan dengan memahami terlebih dahulu kebutuhannya.

Pelayanan adalah hal yang kompleks, yang kadang suka diabaikan dengan beberapa statement picik :

"Ngapain ah, males! Kita nggak digaji untuk bikin seperti itu."
"Nggak usah lah ya, uda oke ini hasilnya."
" Nggak efektif kayaknya, nggak usah trial lah ya."

dan sederet konten-berujung-intinya-malas lainnya. Miris sih, karena ketika kamu bergerak dalam bidang jasa, yang bisa dijual HANYA pelayanan. Tidak kurang, tidak lebih, tidak berlebihan. Dan tetap saja ada segelintir orang yang merasa dirinya terlalu keren untuk sekedar peduli dan antusias dalam memberikan pelayanan maksimal. 

**

Suatu ketika kita memberikan extra effort dalam bekerja--just go miles away a lil bit--itu adalah ruang bagi kita untuk mendapatkan komplimen. 

Bukan karena sudah oke,
atau profit
atau buang-buang waktu

Cobalah dulu, dengan maksimal dan antusias, atau berikan extra effort pada daily routine yang ada, itu bisa menjadi feedbcak yang luarbiasa keren.

**

Dan di penghujung hari saya membuat ini saking gregetnya :




sebuah self reminder untuk sebisa mungkin berkarya dan berupaya dengan hati, bahwa setiap orang berhak atas pencerahan yang 'segar'.

Saya tidak peduli mau dibaca atau diabaikan atau ditertawakan atau bahkan disobek dan dibuang--sakit, sih, pasti--tapi minimal sudah ada sesuatu yang kita lakukan dan tidak menjadi bagian lingkungan masabodoh lainnya.